- Pengertian
Budaya Organisasi Menurut Beberapa Ahli
1.
Menurut Robbins (1999 : 282) semua organsasi mempuyai budaya
yang tidak tertulis yang mendefinisikan standar-standar perilaku yang dapat
diterima dengan baik maupun tidak untuk para karyawan. Dan proses akan berjalan
beberapa bulan, kemudian setelah itu kebanyakan karyawan akan memahami budaya
organiasi mereka seperti, bagaimana berpakaian untuk kerja dan lain sebagainya
2.
Gibson (1997 : 372) mendefinisikan budaya organisasi sebagai
sistem yang menembus nilai-nilai, keyakinan, dan norma yang ada disetiap
organisasi. Kultur organisasi dapat mendorong atau menurunkan efektifitas
tergantung dari sifat nilai-nilai, keyakinan dan norma-norma yang dianut
3.
Menurut Nawawi (2003, p.283) yang dikutip dari Cushway B dan
Lodge D, hubungan budaya dengan budaya organisasi, bahwa “budaya organisasi
adalah suatu kepercayaan dan nilai-nilai yang menjadi falsafah utama yang
dipegang teguh oleh anggota organisasi dalam menjalankan atau
mengoperasionalkan kegiatan organisasi”. Sedangkan Nawawi (2003, p.283) yang
dikutip dari Schemerhom, Hurn dan Osborn, mengatakan “budaya organisasi adalah
suatu sistem penyebaran keyakinan dan nilai- nilai yang dikembangkan di dalam
suatu organisasi sebagai pedoman perilaku anggotanya”.
4.
Menurut Moorheda dan Griffin (1999, p. 513), memberikan
definisi budaya organisasi sebagai, “The set of values that helps the
organization’s employees understand which actions are considered acceptable and
which unacceptable”. Budaya organisasi merupakan kumpulan nilai-nilai yang
membantu anggota organisasi memahami tindakan yang dapat diterima dan mana yang
tidak dapat diterima dalam organisasi. Nilai-nilai tersebut biasanya
dikomunikasikan melalui cerita-cerita atau simbol-simbol lain yang mempunyai
arti tertentu bagi organisasi.
5.
Menurut Schein (1992, p.12) mendefinisikan budaya organisasi
sebagai “A pattern of shared basic assumptions that group learned as it solved
its problems of external adaption and internal integration, that has worked
well enough to be considered valid and, therefore to be taught to new members
as the correct way to perceive, think, and feel in relation to those problems.
Definisi tersebut menyatakan bahwa organisasi merupaka suatu pola dari
seperangkat asumsi-asumsi dasar yang digunakan oleh anggotanya dalam
menyelesaikan masalah-masalah adaptasi internal maupun eksternal yang berhasil
dengan baik dan dianggap sah, dan kemudian diajarkan kepada anggota baru
sebagai suatu cara yang tepat dalam merasakan, memandang dan menganalisa
masalah.
6.
Menurut Stephen P Robbins (2002, p.305), budaya perusahaan
mengacu ke suatu sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang
membedakan orang-orang itu dari orang lain. Setiap organisasi merupakan system
yang khas, sehingga organisasi mempunyai kepribadian dan jati diri sendiri.
Oleh karena itu setiap organisasi pasti memiliki budaya yang khas pula.
7.
Menurut Stoner, dkk (1996, p.186), budaya organisasi
merupakan sejumlah pemahaman penting seperti norma, nilai, sikap dan keyakinan
yang dimiliki bersama oleh anggota organisasi. Diman budaya organisasi yang
kuat merupakan alasan suksesnya organisasi. Sebaliknya budaya kuat yang sama
sekali sukar berubah disebutkan menjadi penyebab masalah organisasi.
Menurut Ndara (1997,
p.123) mengemukakan “semakin kuat budaya, semakin kuat efek atau pengaruhnya
terhadap lingkungan dan perilaku manusia”. Sebab menurut Stephen P Robbins
(1996, p.288) bahwa “semua organisasi pasti mempunyai budaya dan sangat
bergantung pada kekuatannya, selain budaya dapat mempunyai pengaruh yang
bermakna pada sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi”.
8.
Menurut Kast dan James (1990, p.663), mengemukakan sebuah
pandangan lain yang menekankan bagaimana cara kebudayaan mempengaruhi perilaku:
“Organization culture is a system of shared values (what is important) and
beliefs (how thing work) that interact with a company’s people, organization
structures, and control system to produce behavioral norms (the way we do thing
around here)”. Defini ini menunjukkan bahwa semua yang kita ketahui dari
pengalaman pribadi, oragnisasi-organisasi itu mempunyai kebudayaan yang
berbeda-beda, sasaran dan nilai, gaya manajemen, norma-norma untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan mereka.
9.
Menurut Siagian (1995, p.27), menjelaskan bahwa “budaya
organisasi adalah kesepakatan bersama dalam kehidupan organisasi dan mengikat
semua orang dalam orgnisasi yang bersangkutan, serta kemauan, kemampuan dan
kesediaan meningkatkan produktivitas kerjanya.
10. Menurut Triguno (2000,
p.184), bahwa “budaya organisasi adalah campuran nilai-nilai kepercayaan
dan norma-norma yang ditetapkan sebagai
pola perilaku dalam suatu organisasi atas.
Dari
beberapa definisi budaya organisasi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan
bahwa budaya organisasi adalah kumpulan dari nilai-nilai dan sikap yang dapat
diyakini dan diterima maupun ditolak oleh semua anggota organisasi sebagai ciri
dari organisasi dan dapat dijadikan sebagai pedoman untuk berperilaku dalam
mencapai tujuan dari organisasi.
- Indikator
Budaya Organisasi
Dari pengertian
diatas dapat ditarik suatu indikator budaya organisasi di antaranya adalah:
1.
Ketanggapan, diperlukan untuk tanggap dalam menjalankan
perintah organisasi atau tanggap dalam menentukan sikap dan berfikir.
2.
Dorongan, dalam organisasi perlu adanya dorongan atau
dukungan dari pimpinan agar karyawan dapat menjalankan tugas dengan baik.
3.
Kepemimpinan, hal ini berlaku dalam menentukan
nilai-nilai serta sikap yang akan diterapkan dalam organisasi oleh pimpinan
perusahaan.
4.
Keramahan, pemimpin perlu untuk meningkatan keramahan
kepada karyawan agar dapat menjadikan tauladan bagi karyawan.
5.
Kemampuan, sangat penting dalam kaitannya mencapai tujuan
dari organisasi karena kemampuan yang baik dari seorang pemimpin akan
mendapatkan hasil yang baik sementara kemampuan yang buruk dari seorang
pemimpin akan mendapatkan hasil yang buruk pula.
- Kuisioner
Budaya Organisasi
NO
|
PERNYATAAN
|
STS
|
TS
|
KS
|
S
|
SS
|
Inisiatif Individu
|
||||||
1
|
Saya berinisiatif sendiri untuk
menyelesaikan pekerjaan
|
|
|
|
|
|
2
|
Saya mampu memberikan ide kreatif
untuk memajukan perusahaan
|
|
|
|
|
|
3
|
Saya diberikan kesempatan untuk
mengerjakan pekerjaan yang beresiko
|
|
|
|
|
|
Dukungan Manajemen
|
||||||
1
|
Perusahaan mengarahkan kinerja saya
agar sesuai dengan aturan perusahaan
|
|
|
|
|
|
2
|
Perusahaan mendorong saya agar dapat
berfikir kreatif
|
|
|
|
|
|
3
|
Perusahaan membantu saya dalam
mengerjakan pekerjaan yang beresiko
|
|
|
|
|
|
4
|
Perusahaan mengawasi pencapaian hasil
kinerja saya
|
|
|
|
|
|
5
|
Perusahaan mengawasi sikap saya dalam
bekerja
|
|
|
|
|
|
Kepemimpinan
|
||||||
1
|
Pimpinan bersikap tegas dalam
pengambilan keputusan
|
|
|
|
|
|
2
|
Pimpinan saya percaya terhadap
karyawan
|
|
|
|
|
|
3
|
Pimpinan saya memiliki emosi yang
stabil dan mampu mengendalikannya
|
|
|
|
|
|
4
|
Pimpinan saya memiliki daya berfikir
yang tinggi
|
|
|
|
|
|
Toleransi Kepemimpinan
|
||||||
1
|
Pimpinan selalu memperhatikan prestasi
karyawan
|
|
|
|
|
|
2
|
Pimpinan jujur dalam menilai kinerja
karyawan
|
|
|
|
|
|
3
|
Pimpinan mampu menjadi tauladan bagi
karyawan
|
|
|
|
|
|
4
|
Pimpinan selalu berperan aktif dalam
perusahaan
|
|
|
|
|
|
Kemampuan Tumbuh dan Berkembang
|
||||||
1
|
Pimpinan saya mampu memberikan
informasi
|
|
|
|
|
|
2
|
Pimpinan saya peduli terhadap tugas
karyawan
|
|
|
|
|
|
3
|
Pimpinan saya mampu bersosialisasi
dengan karyawan
|
|
|
|
|
|
4
|
Pimpinan saya mau bekerja sama dengan
seluruh anggota perusahaan
|
|
|
|
|
|
sangat membantu dan bermanfaat ilmunya.... kalau boleh saran di sertakan refrensi nya juga kak
BalasHapus